ASAL USUL NAMA PEKUWON
Pada jaman dahulu sebelum desa kami belum punya nama ada seorang petani di desa kami yang sangat kaya, sebab hasii panennya melimpah ruah. Konon hal itu disebabkan oleh tanaman yang ditanam di sawahnya terutama tanaman padi bisa panen berkali-kali, pada waktu musim panen padi tersebut dipetik dan sebelum sampai pematang sawah padi tersebut sudah tumbuh lagi dan siap dipanen lagi. Kejadian tersebut benrlang - ulang sampai lumbung yang ada di rumah petani itu tidak muat untuk ditempati hasil panen.
Saat si petani itu rnakin kaya,sifat buruk manusia mulai timbal di hati petani itu. Dia lupa bahwa kekayaannya adalah karunia dari Allah, dia sombong, pelit dan tidak mau bersedekah kepada fakir miskin. hngga suatu saat datang ujian dari Allah, ada seorang pengemis datang rneminta sedekah, pengemis itu adalah seorang Wali Allah yang menyamar untuk menguji keimanan petani kaya tadi. Sayang sekali, hati si petani sudah tertutup oleh nafsu dunia, pengemis itu diusir dan dicacimaki. Dalam hati si petani herkata "daripada ku berikan kepada pengemis pemalas lebilh baik padiku kubakar saja.
Hari berganti, bulan berganti tahun hingga Si petani tidak sanggup lagi memanen padinya yang selalu tumbuh dan tumbuh. Si petani putus asa dan akhirnya dia nekat membakar padi yang ada di sawahnya. Aneh, padi itu tidak bisa terbakar tetapi justru padi yang ada di lumbung dan di rumah si petani yang habis terbakar, yang tersisa hanya "laraan" atau sampah sisa kebakaran tadi. Maka oleh Wali Allah desa itu dinamakan "PEKUWON" Desa Kami Pekuwon mempunyai Empat Dusun yang juga mempunyai asal-usl berbeda diantaranya Dusun Prembugan yang asal muasalnya berdasarkan riwayat bahwa orangnya senang Rembugan (Musyawarah), Dusun Pekuwon yang asal muasalnya berdasarkan riwayat bahwa di dusun ini bergerombol kelompok orang ”awon” jahat atau pepeke orang lan barang awon karena starategis untuk berkelompok / melarikan diri para penjahat, Dusun Kedungwaru Disusun ini mulanya banyak pohon waru yang tumbuh dan warga juga sering aru-aru atau rasan-rasan jika ada pemimpin atau warga lain yang lebih dari dia (warga lain), Dusun Nglalu asal mulanya banyak warga yang ela-elo (atau tidak punya pendirian).